Selasa, 11 Maret 2014

KAIN TENUN PROVINSI NTT (NUSA TENGGARA TIMUR)



imelberbagi kembali hadir teman... kali ini imelberbagi menyuguhkan KAIN TENUN KHAS PROVINSI NTT..kain tenun ini bisa juga dijadikan bahan untuk membuat baju, sajadah, tas dan lain-lain teman...

 
Menenun dilakukan wanita dengan dua tujuan, yang pertama sebagai sumber utama mata pencaharian dan sebagai pengisi waktu setelah selesai bekerja di ladang. Langkah pertama yang dilakukan sebelum menenun ialah menyiapkan benang yang hendak dipakai. Kapas dipintal dengan alat tradisional, masyarakat tidak menggunakan benang konvensional yang ada di pasaran. Kapas diambil dari pohon kapas yang ada di kebun warga. Hasil dari pemintalan biasanya tidak terlalu halus dan dan berakibat hasil yang tidak simetris pada corak tenun. Meski begitu hal itu yang menyebabkan keunikan tiap tenun sebab tidak ada tenun yang identik sama. Sesudah proses memintal selesai maka dilanjutkan dengan pencelupan benang pada pewarna. Meski tidak semua proses pewarnaan dilakukan ketika masih dalam bentuk benang namun pada umumnya pewarnaan dilakukan sebelum proses menenun. Pewarnaan dilakukan dengan menggunakan daun “Ru Dao” untuk mendapatkan warna nila dan akar pohon “Ka’bo” untuk mendapat warna merah, warna kuning didapat menggunakan kunyit dan daun “Menkude”. Setelah warna meresap dan dibiarkan mengering baru diikat pada mesin tenun tradisional yang dalam bahasa setempat disebut “Lana Her’ru”. Tidak seperti pada tenunan yang umum dijumpai di Indonesia dimana yang diikat pada mesin tenun ialah benang pakan, namun pada tenunan Nusa Tenggara Timur yang diikat ialah benang lungsin. Benang pakan dimasukan secara horizontal terhadap benang lungsin yang telah diikat secara vertical. Namun dibalik semua itu, yang paling penting ialah proses bertapa dan mencari ilham dengan cara berdoa ke leluhur agar mendapat motif dan corak yang hendak dipakai, selain itu dipercaya dengan berdoa sebelum dapat memperlancar proses menenun dan menolak bala selama proses menenun dilakukan.
 Kain adat mempunyai banyak fungsi penggunaan di masyarakat, meski tiap daerah ada penggunaan khusus di tiap suku, secara namun secara umum berikut adalah fungsi dari kain tenun:
1. Sebagai busana untuk penggunaan sehari-hari dan mentupi badan.
2. Sebagai busana dalam tari adat dan upacara adat.
3. Sebagai mahar dalam perkawinan dalam bahasa daerah disebut sebagai “belis” nikah.
4. Sebagai pemberian dalam acara kematian dan sebagai wujud penghargaan.
5. Sebagai penunjuk status social.
6. Sebagai alat untuk membayar hukuman jika terjadi ketidakseimbangan.

Add caption
Add caption
Add caption


Tidak ada komentar:

Posting Komentar